Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha- Meskipun bulan Dzulhijjah identik dengan hari raya Idul Adha dan ibadah haji, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti dzikir, sedekah, berpuasa, dan membaca Al-Quran selama sepuluh hari pertama bulan tersebut. Akibatnya, sangat penting bagi kita untuk memahami cara yang tepat untuk melakukan puasa Dzulhijjah sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw.
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha
1. Puasa Dzulhijjah
Rasulullah SAW selalu melakukan amalan mulia puasa Dzulhijjah. Puasa ini berlangsung selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yaitu dari tanggal satu hingga tujuh Dzulhijjah. Sebuah riwayat dari Hafshah RA menyatakan:
"Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijjah, puasa 3 hari setiap bulan, dan sholat 2 rakaat sebelum sholat fajar (subuh)." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i).
Niat puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.
Keistimewaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah telah dibahas dalam beberapa kitab, salah satunya adalah Fath al-Bari. Dalam kitab tersebut, Ibnu Hajar mengatakan bahwa ibadah-ibadah utama seperti sholat, puasa, sedekah, dan haji terkumpul pada hari-hari ini, sesuatu yang tidak terjadi pada bulan lain. (Ibnu Hajar, Fath al-Bari, juz 3, h. 390).
Menurut Asna al-Muthalib, Syekh Zakaria al-Anshari mengatakan bahwa pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah, orang yang sedang melakukan ibadah haji maupun yang tidak, disunnahkan untuk berpuasa. Namun, pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, hanya orang yang tidak melakukan ibadah haji yang boleh berpuasa.
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“.
وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
وروى ابن حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أفضل الأيام يوم عرفة.
“Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid“.
2. Puasa Arafah
Puasa Arafah dilakukan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah, satu hari sebelum Idul Adha. Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, puasa Arafah menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun berikutnya. Rasulullah SAW mengatakan:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Tahun ini, puasa Arafah diperkirakan jatuh pada Selasa, 16 Juni 2024.
Niat puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala.
3. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah, yang dilakukan pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah, memiliki keutamaan yang sama dengan berpuasa selama satu tahun.
Menurut Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas, "Barangsiapa berpuasa sepuluh hari, maka setiap harinya sama dengan berpuasa sebulan. Dan puasa pada hari Tarwiyah sama dengan berpuasa setahun, dan puasa pada hari Arafah sama dengan berpuasa dua tahun."
Diperkirakan puasa Tarwiyah pada tahun ini akan dimulai pada 15 Juni 2024.
Niat puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala.
Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak amal ibadah menjelang hari raya Idul Adha adalah dengan melakukan puasa Dzulhijjah. Semoga kita semua diberi kesempatan dan kemampuan untuk melakukan ibadah wajib dan sunnah sesuai dengan ajaran Islam.